KAMBING TERNAK DESA SEJAHTERA UNTUK AQIQAH NURUL HAYAT SIDOARJO

Tujuan hidup beragama beribadah semulia bagaimanapun, sedikit atau banyak masih memerlukan uang untuk sarana dan prasarana ibadah.

Meskipun banyak ibadah yang tidak memerlukan biaya untuk menjalankanya, namun tidak sedikit pula ibadah yang butuh ada dana.

Kalau dalam logika umum saya ambil contoh ibadah haji. Ibadah ini membutuhkan banyak dana untuk mewujudkannya. Butuh minimal ada dana 25 juta untuk daftar awal, nanti saat pelunasan rata-rata sekitar 35-36 jtan. Uang saku selama perjalanan. dan juga kita harus siapkan beberapa rupiah untuk keluarga yang kita tinggalkan. 

Jangan lupa ini Indonesia cak, di kebanyakan daerah masih sangat kental dengan budaya unjung-unjung setelah pulang haji, saudara dan tetangga kanan kiri, tamu silih berganti datang untuk sekedar meminta bantu dido'akan. Maka bisa di pastikan kita juga harus menyiapkan dana untuk pos oleh-oleh haji.

Kebayang kan dana yang di butuhkan untuk satu orang dalam menunaikan ibadah haji. Biaya diatas belum termasuk biaya bikin paspor dan biaya ikut dalam kbih untuk mendapatkan bimbingan manasik haji lho. 


Sekali lagi ini logika umum ya, meskipun ada banyak cerita yang amazing tentang haji. Ada beberapa kisah yang believe it or not. Orang "tanpa modal" bisa berangkat haji. Ya tetap saja yang berangkat tanpa modal tapi yang memberangkatkan yang memodali.

Sebenarnya untuk inilah kita hadir. Bagi kita semua yang memiliki kelebihan harta. Ada dana yang di titipkan pada kita. Untuk mempermudah urusan orang lain dalam menjalankan ibadahnya. Entah itu kita bisa rupakan zakat, infaq, atau sedekah kepada orang lain yang lebih membutuhkan. 

Kalau kita punya uang lebih tapi kesulitan untuk mencari orang yang akan kita bantu. Bapak-bapak ibu-ibu bisa cari akses ke lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pengelolaan zakat. Tentu carilah yang memiliki legalitas jelas dan berintegritas. Profesional dan Amanah. Agar tepat sasaran. 

Oke kembali dengan keumuman bahwa orang butuh sarana dan prasarana untuk beribadah. zakatkita.org salah satunya. Lembaga Amil Zakat Nasional yang konsisten untuk pengentasan kemiskinan. Ingin mengentas Mustahik menjadi Muzakki. Tujuan akhirnya agar semua orang bisa beribadah dengan tenang dan nyaman. Aamiin. 

Untuk penanganan kemiskinan pertolongan pertama adalah pemenuhan kebutuhan primer. Atau kebutuhan dasar. Yakni Makan. 

Kita bahas kemiskinan dulu. Untuk penanganan kemiskinan pertolongan pertama adalah pemenuhan kebutuhan primer. Atau kebutuhan dasar. Yakni semua orang tidak boleh ada yang sehari hari tidak bisa makan apalagi jangan sampai kelaparan. Maka ini harus beres dulu. 


Ada orang dalam pemenuhan kebutuhan makan masih susah karena tidak ada pendapatan tidak bekerja misalnya. Lalu kita bantu pemberian modal. Untuk usaha. Niatnya untuk memutus kemiskinan. 

Hal ini tidaklah di larang tapi menurut penelitian prosentase kegagalanya akan tinggi. Usahanya belum lancar, Sementara tuntutan untuk kebutuhan makan terus ada. 

Pada akhirnya modal awal akan ikut terserap untuk kebutuhan makan. Dia akan kehilangan modal untuk usahanya dan dia kembali di titik semula yakni kehilangan sumber pendapatannya. 

Maka konsep yang diterapkan oleh Nurul Hayat Zakat Kita. Beresi dulu soal kebutuhan primernya. Misal makan, berikan dana khusus diakadkan untuk makan, lalu baru dikeluarkan stimulus untuk pemberian modal usaha. Kedua dana ini dipisah dan tidak boleh saling di campur. 

Dana untuk makan tidak boleh digunakan sebagai penambah modal, sebaliknya modal tidak boleh di pakai untuk makan. Setidaknya di awal-awal usaha mereka. Yang penting mereka makannya aman dulu. Sehingga kerjaanya menjadi tenang karena makanya sudah "terjamin". 

Kita lompat-lompat ya!. Dari sekian macam program pemberdayaan. Okeh ada yang menarik. 

Program pemberdayaan warga duafa' yang layak kita ulas dari Nurul Hayat Zakat Kita Cabang Sidoarjo khususnya. Nama programnya TDS. Ternak Desa Sejahtera. 

Meski baru berjalan tapi semua peternak mendapat laba, Tidak ada yang merugi.

TDS Nurul Hayat Zakatkita Cabang Sidoarjo tergolong sangat baru dimulai. Ketimbang cabang-cabang lain. Namun perdana berjalan keuntungannya fantastis bagi peternak pemula yang di bina. Semua mendapat laba, Tidak ada yang merugi.

Komitmen TDS ini ingin menjadikan peternak kambing sejahtera. Nurul Hayat Sidoarjo memulainya dari 4 bulan sebelum hari raya Idhul Adha. Memang proyeksi pertama program ini untuk pemenuhan kebutuhan qurban di Nurul Hayat sendiri. Dengan metode penggemukan.

Proyek pertama untuk 5 peternak kecil yang tersentral di Ds. Talok Kec. Dlanggu Kab, Mojokerto dan Ds Kajeksan Kec. Tulangan, Kab. Sidoarjo. Total kambing yang di jadikan modal awal ada 95 ekor. dengan rata-rata tingkat kenaikan bobotnya 3.5 kg/bulan. dengan bobot awal bervariasi.

Alhamdulillah dengan mentoring selama 4 bulan dari Nurul Hayat Sidoarjo kambing-kambing hasil penggemukan dapat mencapai bobot yang maksimal. dan yang lebih penting saat Idhul Adha tiba kambingnya terjual ludes. Alhasil para petani mendapatkan laba dari margin penjualan peningkatan bobot hidup. 

Total laba yang di dapat untuk ke 5 peternak TDS sejumlah Rp. 42.120.000,- kalau di rata-rata mencapai 8 juta lebih. Sungguh berkah yang luar biasa. dan sesuai komitmen awal para peternak kita ajak untuk bersedekah kepada warga lingkungan sekitar kandang sejumlah 2,5% dari nilai keuntungan atau laba yang mereka dapatkan. Dari sini Nurul Hayat mengajarkan para petani menjadi lebih sejahtera dan juga sekaligus mengamalkan amaliah sedekah. Otomatis bisa dilihat keberhasilan Nurul Hayat menjadikan mustahik menjadi muzakki. 

Tentu tahapan ini tidak boleh berhenti sampai disini, Nurul Hayat Sidoarjo akan terus mendampingi mereka dan melakukan pengembangan ke peternak yang lainya yang ada di sekitar untuk dientas atau diangkat dari sisi ekonominya. Jika hanya untuk memenuhi kebutuhan Idhul Adha sungguh masih lama waktunya. Saat ini Nurul Hayat sedang mengagas proyek penggemukan jangka pendek. Dengan terus memberikan bimbingan atau mentoring termasuk mencarikan pasar untuk hasil ternak mereka. Paling tidak bisa untuk memenuhi permintaan unit Usaha Aqiqah Nurul Hayat Sidoarjo sendiri.

Ya. Lembaga Amil Zakat Nasional Nurul Hayat Sidoarjo patut bersyukur tujuan awal untuk mengangkat peternak kecil lebih sejahtera yang pada hasil akhirnya mereka tidak pusing hanya untuk urusan makan, sehingga ibadah semakin nyaman dan mereka saat ini mampu bersedekah.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

BERAPA KAMBING UNTUK AQIQAH ANAK IKAN CUPANG

AQIQAH DI TASIKMALAYA. AWAS BEDA AQIQAH DENGAN AQIQAHAN ?

BARU PULANG KEBUJUK ANAK LANANG BELI IKAN CUPANG